Sirkuit Rita Super Mall Makin Digemari











TEGAL (NP) – Tidak diduga sebelumnya, sirkuit grastrack di areal kosong belakang Rita Super Mall bakal digemari para cosser. Ini terbukti dari hari ke hari peserta latihan semakin banyak. Begitu juga penontonnya semakin membludak.
Sirkuit untuk motor khas roda penggaruk lumpur itu, dibagun oleh komunitas crosser Nirmala Trail. Koordinatornya, Mas Wiwi yang juga crosser tersebut. “Saya bikin track ini selama beberapa minggu. Dan masih terus diperbaiki agar bisa semakin nyaman untuk latihan,” ucapnya.
Pihak Rita Super Mall memang memberikan kewenangan penuh kepada komunitas penggemar trail Nirmala Group. Tujuannya, agar Rita Super Mall juga semakin ramai dan para pecinta motor trail punya sirkuit yang memadai dan strategis.
Pengelola Rita Surper Mall tidak memungut apa-apa dari mereka yang ingin berlatih. Cuma semua motor yang melintasi gerbang Rita harus membayar parkir Rp 1000 untuk motor atau trail dan Rp 2000 untuk kendaraan. Jika penonton yang masuk jalan kaki, ya tentunya tidak dipungut biaya brur. “Cuma kami meminta semuanya tertib,” ucap seorang pengelola Rita Super Mall ketika ditanya NP.
Pada saat pertama kali dibuka untuk latihan, sekitar satu bulan lalu, yang latihan cuma dari komunitas trail Nirmala. Lalu pada latihan berikutnya dari beberapa penggemar trail diluar Nirmala ikut me’lumpur’. Nah, setelah acara latihan adventure Minggu (30/3) lalu, barulah sirkuit itu benar-benar ramai. Ini dikarenakan, para penggemar motor trail tahu keberadaan sirkuit pengganti sirkuit Martoloyo yang selalu terendam banjir itu.
Para crosser yang wajib berlatih selain dari Nirmala Group, juga Cross R Team Kemantran pimpinan Sultonul, Shukoy Team (Dukuhturi), Team Pemalang (Turah dan Saechu), Boler Team (Slawi) dan crosser yang datang secara perorangan.
Sirkuit Rita ini memang relatif pendek. Namun lumayan untuk mencari keringat dan ajang melemaskan otot-otot agar lebih piawai menaiki si penggaruk lumpur. Tracknya, oleh Mas Wiwi, dibikin asyik. Tikungannya patah-patah. Dan ada dua gundukan jumping untuk latihan terbang. Nah, soal rintangan itu masih terus diperbanyak. Di antaranya dengan menambah superball.
Sayangnya, tanah yang digunakan untuk sirkuit itu bercampur bebatuan krosok. Jadi cukup berbahaya karena bisa-bisa batu ikutan melayang terangkat putaran roda. Untuk menghindari ini, bos Nirmala Group, Hartono Santoso rela merogoh koceknya mendatangkan tanah ladon beberapa truk, agar track batu krosok itu tertutup tanah dan menjadi aman. Kendati telah menghabiskan tanah puluhan truk, namun belum seluruh tracknya tertutup. Oleh karenanya, ya mesti ati-ati jika ingin menggeber trailnya di sirkuit yang kini jadi favorit para crosser di Pantura Tegal-Pemalang ini.
Mau mencoba sirkuit Rita? Atau sekedar nonton? Datang aja tiap Rabu dan Minggu sore brur!! Inga… tertib jon nAW

Komentar