‘Latihan Adventure Bareng Bupatine’













CACABAN (NP) – ‘Latihan Adventure Bareng Bupatine’ di Obyek Wisata Cacaban Minggu (30/3) kemarin berlangsung rahat brur! Track satu kilo meter pertama dihadapkan jalan tegak seperti tembok hingga banyak yang berjatuhan.
Event tidak resmi ini, gagal dihadiri Bupati Tegal Agus Riyanto yang pagi-pagi sekali sudah kasih kabar ke koordinator lewat SMS ajudannya. Bunyinya SMS itu: ‘Ngapunten mas Agus (koordinator), Bpk gak bisa rawuh di Cacaban, Bpk sekarang di Margasari karena orang tua Beliau lagi sakit …’ Walau kecewa, tapi para tracker yang datang dari Pekalongan, Comal, Petarukan, Kota Pemalang, Brebes, Bumiayu, Bojong, Slawi, Kemantran dan Kota Tegal, tetap antusias untuk memulai latihan di jalan-jalan tanah seputar Cacaban.
Start dimulai pukul 09.30 atau molor sekitar 30 menit dari jadual yang ditentukan. Sang leader ; Mugi, tracekr senior asal Tonggara, mengawali laju trailnya melibas jalan tanah. Baru satu kilo meter dan tepat hendak memasuki kawasan trabas sebenarnya, dihadapkan sebuah jalan yang tegak bagaikan tembok. Tidak terlalu tinggi memang, tetapi karena hampir 85 derajat dengan bebatuan yang tidak rata, banyak tracekr yang berjatuhan. Tracker yang jatuh ini diawali dengan mesin yang tidak kuat menarik roda, lalu berhenti dan mundur lalu bruaaakkk! Jatuh brur!
Berhasil melintasi tanjakkan terjal ini, para tracker harus tetap memacu mesin trailnya dengan jalan yang terus menanjak. Nah, baru sampai pada kilometer ke-3, rombongan terpecah menjadi dua. Leader Mugi memacu motornya terlalu kencang dengan membawa sekelompok tracker. Dan kelompok besar tertahan pada jalan kecil di mana salah satu trail yang dikendarai Sultonul (bos Team R Kemantran) mengalami gangguan. Dudukan shockbreaker belakang patah sehingga ‘nggebros’. Untung Team R ini membawa mekanik Agus. Walau cukup lama ‘menyumbat’ arus di belakangnya, upaya penanganan sementara berhasil. Tetapi, Sultonul memutuskan untuk balik tidak melanjutkan perjalanan.
Karena event ini hanya latihan, tidak ada papan penunjuk arah. Maka yang tertinggal di belakang banyak yang nyasar. Ini karena jalan di pegunungan yang gundul itu banyak sekali bercabang. Sementara tanahnya kering, sehingga tidak meninggalkan bekas roda. Ini menyulitkan dan tracker pun ada yang nyasar.
Ada satu kecelakaan yang cukup serius. Seorang tracker Dodi, anggauta Petarukan Trail Community (P,trac) terjatuh masuk jurang. Ini gara-gara trail Dodi kampas koplingnya habis sehingga harus ditarik dengan tali. Nah saat dijalan aspal masuk Jatinegara, lepas kendali di tikungan menurun terjal. Untungnya saat terjatuh trail menggantung karena terikat tali yang digandeng trail temannya itu. Sementara Dodi terguling-giling ke jurang sedalam 6 meter. “Wah kepala saya seperti dipukul dengan kayu. Sedangkan kaki saya seperti dihantam palu,” kata Dodi setelah sampai finish.
Sepeda motor Dodi rusak parah karena shock depan bengkok. “Terpaksa dinaikan mobil bak terbuka menuju finish,” tambahnya.
Team Anto Bakyak yang ikut ajang latihan ini juga ada yang gagal dan harus balik sebelum finish. Ini lantaran stang patah. “Saya ikat dengan tali, lalu balik saja mumpung baru 4 km,” ucap Anto.
Sampai di finish, para tracker dihibur musik dangdut pimpinan Rasim yang juga tracker asal Jatibarang, Brebes. Rasim piawai membawakan lagu-lagu Bang Haji Rhoma Irama. Tracek yang ikutan nyanyi; Den Seukoy (Tegal Selatan) dan Yuli (Team Nirmala).
Sedangkan acara hiburan ini diselingi pengundian door prize berupa 50 kartu perdana XL Bebas, satu buah HP Nokia sumbangan dari Mahkota R Kemantran, 5 buah kaos crosser dari Surya Jaya Teknik, vocer makan gratis dari Warung Lamongan Den Sukoy dan satu set body trail dari Doko Petarukan. Acara latihan adventure inipun bubar tepat pukul 14.00 dan sebagian peserta melanjutkan latihan grasstrack dan, motocros di sirkuit Rita Super Mal yang baru itu nAW

Komentar